Kamis, 30 Oktober 2008

Matahari yang Kelima

Ini matahari yang kelima dan bulan tigabelas
menyingau dari pojok aku berdiri
tentang sesuatu yang pernah ingin dijadikan masa depan
aku menangisi kepergian di sisi yang luas aku menjauh
ada yang datang disatu sisi terang ada yang hilang

Inilah matahari yang kelima
pada sujud titik terik
hari yang indah untuk menghitung kesalahan hingga saat ini
aku tak meninggalkan sesuatu tanpa alasan
dan ini bukan tentang janji
alasan apa yang diterima
kecuali perubahan, mengingat dan berbuat sesuatu yang meyakinkan
aku berdiri setentang matahari
aku berbaring sebujur matahari
dan aku mati menjadi matahari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar