Jumat, 04 Mei 2012

SI PENJAHAT TUA



kenangan termanis itu terlintas
dalam helaan nafas
kala takutku
si penjahat tua pernah mengalahkan Tuhan 
kala melintasi rimba
kala lemahku
si penjahat tua pernah mengacuhkan Tuhan 
kala memejam mata
kala risauku
penjahat tua pernah mencurangi Tuhan
kala harus membayar nafas
penjahat tua lemah
berseteru dengan embun
meminta ampun 
seolah dada tertusuk duri andaliman
matanya pun berbinar
penjahat tua merengkuhku
dan berkata, "Tuhan menggengam rantai nafas, tapi aku belum kalah. Masih ada kamu, anakku ..."
lalu penjahat tua pun tertidur pulas

kenangan termanis itu terukir
terbaik dalam duapuluhlima tahun terakhir





Tidak ada komentar:

Posting Komentar