Rabu, 04 Mei 2011
Mawar Merekah Langitku Menangis
Mawar telah merekah
sebab langitku menangis
berdenging anak telingaku
seperti mendengar teriakan gagak hitam yang bernada minor
menandakan ratapan dan keluhan yang membuat perih di sisi hati yang tergigit
maka biarkanlah aku telanjang melepas kelopak
biarkan aku melacur dalam komunitas kumbang-kumbang hitam
karena hutang-hutangku tak terbayar
paha yang dulu kutindih
puting yang dulu ku gigit
telah berkerut, kering
kemarau peluhnya, kuteguk dalam rengkuhan waktu
dan kini,
untuk menyentuh singgasana bermahkota
untuk menjadi si penunggang harimau lapar
terlalu muluk
bagi tempat berhutang yang bukanlah penagih hutang
aku telah melerai dari lidah para pecinta
aku telah tercecer dari bayangan Rab
demi tidur yang terenggut lima detik
demi rokok yang belum menjadi puntung
Mawar merekah merah berdarah
menikam pundak sang hati
air mata terampas ketika kemiskinan menjadi guru
maka biarkan meninggalkan tangkai ini
mencari yang telah menjauh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar