Sabtu, 28 Februari 2009

RANTAI NAFAS

Tarian Nafas

Dia sudah mempunyai segala jawaban
Atas setiap pertanyaan yang akan diajukan
Dan, kukatakan ” aku seharusnya.. tidak...”
Karena tidak semua perihal
Harus dicari jalan keluarnya
Aku tetap saja maju melangkah dan menjauh melangkahinya..
Berikan aku nasehat
Wahai.. penikmat lakonan dalam kurun waktu
Agar aku bisa dilirik
Dan takku berjalan jauh lagi
Karena aku lebih senang berada disini dan tentu saja akan memberikan giliran pada mereka yang masih mengiringi tarian nafas
Agar aku tak berbisik
Dengan tanduk diubunku
Agar aku tak menghardik
Cermin yang memperlihatkan bayangan yang tak terjamah
Hanya dengan mengingat kematian
Aku bisa tetap hidup
Dari tiada tentu kembali tiada
Hingga tak ada lagi padang hijau membentang dihalaman kediaman
Sebab rumput akan layu dan mati terinjak
Oleh berjuta pasang kaki dengan sepatu yang terbuat dari kulit binatang
Dan mereka yang masih mengiringi tarian nafas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar