Sabtu, 28 Februari 2009

RANTAI NAFAS

Menahan Nafas III

Pernah mereka berkesimpulan
Dunia tetap hidup karena cemburu
Apalah bedanya..
Hanya sebatas gerak lima jari
Hanya irama yang bermelodi tinggi
Yang membuat merasa kalah
Aku paham, kau cemburu
Namun kau tak tahu betapa cemburunya aku....
Sungguh....
Angan-angan itu tak tahu diri
Aku tak pernah percaya bahwa jodoh takkan lari kemana
Jika kau dan aku saling berusaha menjauh
Jika kau dan aku hanya saling menunggu
Jika kau dan aku mati
Aku juga menghadirkan bencana
Kalau sempat bibir berbicara dan berusaha menembus batas harap dan cemburu yang memadu tanpa sekat
Sama saja dengan aku yang diam tanpa memburu bayang-bayang
Dan satu hiruppun tak tertarik
terpaksa menahan nafas menjelang sesak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar